Artikel Motivasi BELAJAR DARI BANGKU SEKOLAH
Oleh Dedik Widianto
Kehidupan
tak ada bedanya dengan gedung sekolah, dimana ada manusia yang bertugas sebagai
guru, murid dan kepala sekolah. Ada yang berlajar sebagai buku, penghapus
sampai hal-hal paling keci sperti sisa kapur dan sampah.
google.com |
Pelajaran
pertama untuk hari ini adalah bahwa hidup itu seperti orang belajar matematika.
Belajar menamukan penyebab dan akibat, berdasarkan rumus-rumus yang sesuai.
Karena harmonis itu jika kita melatakan sesuatu pada tempatnya. Seperti
meletakan sandal sebagai alas kaki, topi sebagi penutup kepala, bukan
sebaliknya.
Matematika
adalah pelajaran tersulit, setelah belajar guru memberikan tugas untuk mencari
nilai yang benar sesuai dengan rumus yang tepat. Sama halnya dengan hidup kita,
Allah senantiasa memberikan persoalan-persoalan kehidupan. Ada yang berhasil
menyelesaikan, namun tak sedikit yang salah jalan. Dan akhirnya sama sekali
tidak mendapatkan nilai kebaikan dalam kehidupnya.
Tidak
ditemukannya nilai kehidupan, dikarenakan dua hal yang pertama tidak tau apa
masalahnya, kedua tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Maka indentifikasi
masalah perlu dilakukan dengan mengevaluasi melalui masukan dan kritikan serta
muhasabah diri sendiri.
Nah!
Kalau permasalahan dan rumusnya sudah diketahui, maka langkah-langkah
menyelesaikannya juga harus diperhatikan. Seseorang cenderung melangkah dengan
cara yang salah, mengambil jalan pintas dan instan yang sama sekali tidak
dibernarkan dalam berbagai hal, bahkan cara itu sebenarnya buruk untuk diri
kita sendiri, selain cara ini juga berimbas pada kepercayaan orang lain kepada
kita.
Perhatikan
beberapa orang yang sudah tahu permasalahan keungan dan rumus untuk mendapatkan
uang, dengan berdagang misalnya. Namun menerapkan system perdagangan yang
salah. meski nampaknya menguntungkan, tetapi akan ada nilai yang terkurangi
karena kecurangan yang dilakukan. Allah sebagai kerektor kita, akan mencoret
soal-soal ini. Dan yang maha berkehendak tentu tidak memberikan kebahagiaan
pada tingkat lebih atas. Karena bukan pangkat, kedudukan, kekayaan, fisik yang
Allah nilai namun tingkatan ketakwaan. Lalu kapan kita akan naik tingkat, jika
setiap ujian selalu saja gagal.
Setelah
fase-fase ujian berhasil kita lewati, permasalahan serta rumus penyelesaian
pada bab pertama berhasil kita kuasai, namun ternyata ujian masih saja belum
berhenti. Karena prinsip matematika, menguasai satu rumus maka bersiap
menguasai rumus yang lain secara berkesinamungan, kita hadapi rumus yang paling
sederhana hingga rumus yang paling kompleks.
Tidak
ada bedanya dengan kehidupan, Allah memberikan persoalan kehidupan sebagai
bahan ujian. Setelah tuntas dengan persoalan pertama, Allah akan lanjutan
dengan permasalah kedua, yang terntunya Allah ukur kekuatan serta materi
tentang permasalahan yang akan diberikan. Kalau kita ingat, bahwasannya Allah
tidak akan memberikan suatu persoalan melebihi kekuatan makhluknya untuk
menyelesaikan.. sebuah indicator pembelajaran yang Allah sampaikan dalam
Rencana pelaksanaan pembelajaran kehidupan. Nah! Kalau kita ingat, dalam proses
belajar kadang guru memberikan pretest
artinya ujian dilakukan diawal, fungsinya untuk mengetahui seberapa besar
pengetahuan atau kemampuan siswa.
Nah
inilah yang paling penting, persoalan kehidupan adalah media evaluasi. Sama
halnya guru memberikan soal-soal kepada siswa, fungsinya agar siswa bisa
mengukur kemampuannya dalam memahami pelajaran, sama halnya dengan persoalan
kehidupanya ini, harus kita pandang sebagai sarana evaluasi kita. Mungkin ada
yang salah dalam penerapan rumus atau ada langkah yang salah sehingga tidak
menemukan hasil akhir yang benar.
0 Response to "BELAJAR DARI BANGKU SEKOLAH"
Post a Comment
JANGAN LUPA Tulis Komentar dan SHARE...! #SemangatBerbagiKebaikan #SEBARKANLAH