Kisah Hikmah Kunci dan ibu kunci
Oleh Mas Derit Vikiyono
Tulisan ini bukan
tentang perjodohan atau pernikahan. Ya, ini bukan perumapaam jodoh yang saling
cocok ataupun tidak cocok. Tulisan Ini tentang pelajaran berharga yang saya
dapatkan di syawal hari ke 5.
Ketika
itu kunci kanto ada 2 buah, satu dibawa Om Bos dan yang satu dibawa staffnya.
Karena saya mau masuk ke kantor, saya meminjam kunci staffnya. Saya pun
berhasil masuk kantor. Karena ada keperluan, sayapun harus keluar dari kantor
dan otomatis saya harus mengunci kantor kembali. Dan kantorpun saya kunci.
Setelah
selesai urusan diluar, sayapun kembali ke kantor. Dan ternyata kunci saya
hilang. Saya cari kesana kemari tidak ketemu. Hadeh… astaghfirullah… akhirnya
saya Tanya ke staffnya, ada kunci cadangan atau tidak. Staff tidak membalas,
akhirnya keputusan terakhir saya tlpon ke Om Bos. Om Bos bilang ada kunci
duplikat dan sayapun diminta kerumah Om Bos.
Sesampainya di
rumah Om Bos, saya kaget karena Om Bos mau pegang uang 50Rb dan dikasih ke
saya. Saya kaget karena saya kira Om Bos mau kasih untuk lebaran… padahal
sayakan sudah besar, he he he. Singkat cerita, ternyata Om Bos meminta saya
untuk membeli kunci yang baru karena kunci tinggal ada satu dan kunci semacam
itu tidak bisa digandakan.
Hikmah -----------------)l(-----------------
Dari kejadian
tersebut saya teringat akan pentingnya segera menyelesaikan masalah. Kunci, bagi
sebagian orang memang hal sepele, namun ini sebenarnya hal besar yang harus
segera diselesaikan. Jika tidak segera diselesaikan maka bisa berdampak pada
hal-hal buruk lainnya.
Menurut saya,
apa yang dilaukan Om Bos adalah aplikasi dari pentingnya segera menyelesaikan
masalah yang ada, sehingga masalah itu tidak menjadi berat seiring berjalannya
waktu. Masih ingatkan, beras 1kg ternyata lebih berat daripada beras 50 Kg jika
beras itu diangkat dengan waktu yang berbeda. 1kg jika diangkat 24 jam dengan
kedua tangan pasti tangan terasa pegal dan berat, bahkan tidak kuat. Berbeda
dengan beras 50kg yang diangkat 1 detik lalu ditaruh lagi. Begitulah ilustrasi
masalah kita.
Masalah akan
terasa berat jika ditunda-tunda untuk diselesaikan. Contohnya adalah kunci dan
ibu kunci tadi. Jika masalah itu tidak segera diselesaikan maka akan terus
berimbas kepada orang-orang yang mau masuk ke kantor dan rang yang membawa
kunci.
Mungkin inilah
rahasia dari ayat Al-Qur’an yang menyampaikan bahwa Allah Swt tidak akan menguji hambanya
diluar batas kemamuannya. Artinya Allah Swt akan memberikan ujian atau masalah
itu bertahap, jika segera kita selesaikan maka sesegara itupula Allah Swt
menaikkan level kita dan kita pun akan merasa ringan dan mudah dalam menghadapi
ujian atau masalah berikutnya. Jika ujian atau masalah itu sering kita unda
atau bahkan tidak kita kerjakan, bagaimana mungkin kita akan diberikan masalah
dan ujian yang lebih besar? Padalah besarnya ujian atau masalah berbanding
lurus dengan resiko. Dan Kata Ustadz Sholikhin resiko itu sama dengan rezeki.
Semakin besar resiko, semakib besar rezeki. Mari introsfeksi.
Dan akhirnya
sayapun sadar, ternyata selama ini ada hal-hal yang saya sering tunda untuk
diselesaikan. Astahfirullah… semoga semangat bangkit untuk berbuat yang terbaik
di hari ini, hari esok dan masadepan. (Deritvikiyono/atc)